Pound Sterling Menguat Terhadap US Dollar di Tengah Ketegangan Perekonomian

Pound Sterling (GBP) menunjukkan pemulihan yang kuat terhadap US Dollar (USD) setelah peringatan dari Donald Trump mengenai kemungkinan tarif tambahan pada ekonomi Amerika Utara lainnya. Para investor kini menunggu rilis FOMC Minutes pada hari Selasa dan data inflasi PCE untuk bulan Oktober yang akan dirilis pada hari Rabu.
Setelah mengalami penurunan mendekati level psikologis 1.2500 pada jam perdagangan Asia, GBP/USD akhirnya pulih dan berbalik positif selama sesi London pada hari Selasa. Mata uang GBP pulih karena USD kehilangan seluruh keuntungan intraday-nya setelah pembukaan yang kuat.
Indeks US Dollar (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, dibuka dengan baik setelah Trump memperingatkan bahwa ia akan menerapkan tarif impor sebesar 25% untuk semua produk dari Kanada dan Meksiko. Trump juga menyatakan akan ada tambahan tarif 10% untuk impor dari China atas masalah obat terlarang yang masuk ke Amerika Serikat (AS) melalui Meksiko. Namun, Greenback telah kehilangan lebih dari separuh kenaikannya karena harapan bahwa pencalonan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan akan menjaga stabilitas geopolitik sambil memenuhi agenda ekonomi Trump.
Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times (FT) akhir pekan lalu, Bessent menyatakan bahwa fokus utamanya adalah pada penerapan tarif, namun tujuan tersebut akan diterapkan secara bertahap.
Di sisi kebijakan moneter, para investor kini menantikan data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) untuk bulan Oktober yang akan dirilis pada hari Rabu. Para ekonom memperkirakan bahwa data inflasi akan meningkat dibandingkan dengan angka bulan September. Data inflasi headline dan inti PCE diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang stabil. Data inflasi ini akan berpengaruh besar pada ekspektasi pasar mengenai tindakan suku bunga yang mungkin diambil Federal Reserve (Fed) dalam pertemuan bulan Desember mendatang. Menurut alat CME FedWatch, probabilitas Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 25 bps ke rentang 4.25%-4.50% di bulan Desember adalah 56%, sementara yang lainnya memprediksi bank sentral akan mempertahankan suku bunga.
Dalam sesi hari Selasa, fokus para investor akan tertuju pada FOMC Minutes dari pertemuan kebijakan yang diadakan pada 7 November lalu, yang akan dirilis pada pukul 19:00 GMT. Dalam pertemuan kebijakan tersebut, Fed memotong suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ke rentang 4.50%-4.75%.
Analisa Teknikal: Pound Sterling Berada di Antara Resistensi dan Support
Pound Sterling saat ini bergerak mendekati garis tren naik di sekitar 1.2550 terhadap USD, yang diambil dari level terendah di bulan Oktober 2023 sekitar 1.2040. Prospek pasangan GBP/USD tetap bearish karena 20- dan 50-hari Exponential Moving Averages (EMAs) berada di level 1.2735 dan 1.2883, yang menunjukkan kemiringan ke bawah. Indeks Kekuatan Relative (RSI) 14 hari bergerak dalam kisaran 20.00-40.00, menunjukkan bahwa momentum penurunan masih ada. Jika melihat ke bawah, pasangan ini diperkirakan akan menemukan dukungan di sekitar level terendah bulan Mei di 1.2446. Di sisi atas, level tinggi 20 November di sekitar 1.2720 akan berfungsi sebagai resistensi kunci.