Pound Sterling Terjun Bebas di Bawah 1.2300 Terhadap US Dollar

Pound Sterling Terjun Bebas di Bawah 1.2300 Terhadap US Dollar

Pound Sterling (GBP) mengalami penurunan di bawah 1.2300 terhadap US Dollar (USD) seiring dengan sentimen pasar yang beralih menjadi lebih berhati-hati setelah Presiden AS, Donald Trump, mengenakan tarif baru pada Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Para investor kini menunggu data ekonomi terkait ketenagakerjaan di AS dan keputusan kebijakan dari Bank of England (BoE) minggu ini. BoE diperkirakan akan melakukan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4.5%.

Pada sesi Eropa hari Senin, GBP berdagang jauh lebih rendah mendekati 1.2250 terhadap USD. Pada awal hari, pasangan GBP/USD mengalami pembukaan gap-down setelah pengumuman tarif oleh Trump mengejutkan pasar keuangan global, memaksa para investor untuk beralih ke aset-aset yang dianggap aman. Sentimen pasar yang buruk ini menyebabkan USD menguat tajam, dan US Dollar Index (DXY), yang memantau nilai Greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melambung di atas 109.50, level tertinggi dalam lebih dari dua minggu.

Presiden Trump mengenakan tarif 25% pada Kanada dan Meksiko serta 10% pada Tiongkok selama akhir pekan. Sebelumnya, Trump telah mengancam untuk menaikkan tarif pada mitra-mitra di Amerika Utara karena dianggap membiarkan imigran ilegal dan opioid mematikan fentanyl masuk ke negara tersebut.

Di sisi ekonomi, para investor akan memperhatikan indikator-indikator terkait pasar tenaga kerja minggu ini, yang akan mempengaruhi spekulasi pasar mengenai berapa lama Federal Reserve (Fed) akan mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini. Setelah rapat kebijakan pada hari Rabu, di mana Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah di kisaran 4.25%-4.50%, Ketua Jerome Powell menyatakan bahwa penyesuaian kebijakan moneter baru akan dilakukan jika ada "kemajuan nyata dalam inflasi atau kelemahan di pasar tenaga kerja".

Pada sesi hari Senin, para investor akan fokus pada Indeks Pembelian Manufaktur (PMI) dari Institute for Supply Management (ISM) dan data PMI Manufaktur S&P Global yang direvisi untuk bulan Januari. ISM Manufacturing PMI diperkirakan membaik menjadi 49.5, meskipun masih di bawah ambang 50.0 yang memisahkan antara ekspansi dan kontraksi, dan menunjukkan bahwa aktivitas pabrik masih mengalami kontraksi tetapi dengan laju yang lebih lambat.

Pergerakan Pasar Harian: Pound Sterling Dipengaruhi Keputusan Kebijakan BoE