Rupiah Selandia Baru Turun Tajam Karena Pernyataan Hawkish Powell dan Pasar yang Resah

Rupiah Selandia Baru Turun Tajam Karena Pernyataan Hawkish Powell dan Pasar yang Resah

Peringatan The Fed dan Dampaknya pada Dolar Selandia Baru

The Fed (Federal Reserve) pimpinan Jerome Powell memberikan peringatan mengenai inflasi yang sulit diatasi, yang memperkuat keyakinan akan kebijakan suku bunga tinggi lebih lama. Akibatnya, Dolar Amerika Serikat (USD) menguat, sementara Dolar Selandia Baru (NZD) melemah.

Kekhawatiran Timur Tengah Membebani NZD

Kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah menciptakan sentimen penghindaran risiko di pasar. Sentimen ini membebani NZD, yang merupakan mata uang yang sensitif terhadap risiko. Dalam beberapa hari terakhir, NZD/USD telah merosot sekitar 3,6% dan berpotensi menguji area support di 0,5860.

Fokus Beralih ke Data CPI Selandia Baru

Investor kini mengalihkan fokus ke data Indeks Harga Konsumen (CPI) Selandia Baru yang akan dirilis pada Selasa. Tekanan harga diperkirakan meningkat pada bulan Maret, yang dapat mendukung NZD. Namun, kejutan negatif dapat mempercepat penurunan NZD/USD.

Pertanyaan mengenai Rupiah Selandia Baru Turun Tajam Karena Pernyataan Hawkish Powell dan Pasar yang Resah :

Q: Apa yang menyebabkan pelemahan Dolar Selandia Baru (NZD)?

A: Peringatan The Fed mengenai inflasi dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Q: Bagaimana sentimen penghindaran risiko memengaruhi NZD?

A: Membebani NZD karena merupakan mata uang yang sensitif terhadap risiko.

Q: Ke mana pergerakan NZD/USD saat ini?

A: Merosot sekitar 3,6% dan berpotensi menguji area support di 0,5860.

Q: Kejadian apa yang dapat memengaruhi pergerakan NZD selanjutnya?

A: Data Indeks Harga Konsumen (CPI) Selandia Baru yang akan dirilis pada Selasa.

Q: Bagaimana tekanan harga yang meningkat mempengaruhi NZD?

A: Dapat mendukung NZD karena menunjukkan inflasi yang lebih tinggi.