(Untitled)
Pemulihan Harga Emas setelah Penurunan Dua Bulan
Harga emas menunjukkan pemulihan yang modest setelah mencapai level terendah dalam hampir dua bulan pada hari Selasa. Tingginya imbal hasil obligasi AS dan kuatnya USD membatasi kenaikan untuk XAU/USD. Trader kini menunggu laporan penting tentang Consumer Price Index (CPI) AS yang dapat memicu pergerakan harga.
Pada Rabu kemarin, harga emas (XAU/USD) berjuang untuk memanfaatkan pemulihan intraday yang modest, meskipun tetap bertahan di atas $2,600, setelah mencapai level terendah sejak 20 September di hari sebelumnya. USD tetap berada dalam tren bullish, seiring harapan bahwa kebijakan ekspansif yang diusulkan oleh Presiden terpilih AS Donald Trump akan mendorong inflasi dan membatasi ruang bagi Federal Reserve (Fed) untuk memangkas suku bunga secara agresif.
Prospek ini mendukung imbal hasil obligasi Treasury AS yang tinggi, yang terus menopang USD dan membatasi kenaikan emas yang tidak memberikan imbal hasil. Di sisi lain, ketidakpastian tentang tarif perdagangan yang dijanjikan Trump dan dampaknya terhadap ekonomi global mengurangi selera investor untuk aset yang berisiko, terutama di tengah stimulus fiskal yang kurang mengesankan dari China. Hal ini memberikan dukungan pada harga emas sebagai aset safe-haven, yang saat ini tampaknya telah mengakhiri rentetan rugi selama tiga hari berturut-turut.
Fokus pasar saat ini tertuju pada rilis angka inflasi konsumen AS. Laporan CPI yang penting ini dapat mempengaruhi ekspektasi mengenai jalur pemotongan suku bunga oleh Fed dan menentukan arah jangka pendek XAU/USD.
Harga Emas Menyusut di Tengah Tone Risiko yang Lebih Ringan
USD naik ke tingkat tertinggi sejak awal Mei pada hari Selasa di tengah optimisme terhadap kebijakan ekspansif yang diusulkan oleh Trump, dan mendorong harga emas di bawah $2,600 untuk pertama kalinya sejak September. Selain itu, kemungkinan implementasi tarif perlindungan oleh Trump diperkirakan akan meningkatkan inflasi dan membatasi ruang bagi Fed untuk memangkas suku bunga, yang mendukung imbal hasil obligasi AS yang tinggi.
Presiden Fed Richmond Tom Barkin menyatakan pada hari Selasa bahwa inflasi mungkin sedang mulai terkendali, meskipun jalur ke depannya tidak pasti dan indikator inti mungkin menunjukkan risiko tetap di atas target 2% dari bank sentral. Sementara itu, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari menambahkan bahwa kejutan positif inflasi menjelang pertemuan kebijakan moneter FOMC di bulan Desember dapat mendorong Fed untuk menghentikan pemotongan suku bunga.
Imbal hasil untuk obligasi pemerintah AS 10 tahun tetap mendekati puncak multi-bulan, terhampar setelah kemenangan Trump dalam pemilihan presiden, sementara perkiraan pemotongan suku bunga oleh Fed berkurang. Para bullish USD mengambil jeda sejenak dan menunggu rilis angka inflasi konsumen terbaru, yang akan memainkan peran penting dalam mempengaruhi ekspektasi pasar tentang jalur pemotongan suku bunga oleh Fed.
Technical Analysis: Harga Emas Menguat di Sekitar Level Fibo 38.2%
Secara teknis, ketahanan harga emas di bawah level retracement Fibonacci 38.2% dari rally Juni-Oktober menunjukkan caution bagi trader bearish. Meskipun demikian, indikator harian menunjukkan posisi di area negatif dan masih jauh dari zona oversold. Ini menyiratkan bahwa jalur resistensi terendah untuk harga emas mengarah ke bawah. Oleh karena itu, setiap gerakan naik berikutnya bisa dianggap sebagai peluang untuk menjual dan tetap terbatasi di dekat resistance $2,630-2,632.
Namun, beberapa pembelian berlanjut bisa mengangkat harga emas menuju hambatan relevan berikutnya di dekat $2,650-2,655, dalam perjalanan ke level $2,670. Setelah itu, level $2,700 menjadi titik kunci berikutnya, yang jika dapat dilalui dengan tegas akan menunjukkan bahwa penurunan terbaru dari puncak sepanjang masa telah berakhir. Di sisi lain, trader bearish perlu menunggu konfirmasi di bawah $2,600 dan level Fibo 38.2% sebelum melakukan taruhan baru. Penurunan selanjutnya dapat menyeret harga emas ke konfluensi $2,540, yang terdiri dari 100-day Simple Moving Average (SMA) dan level Fibo 50%, yang dapat menjadi basis kuat jangka pendek bagi XAU/USD.
FAQ tentang US Dollar
Apa itu US Dollar?
US Dollar (USD) adalah mata uang resmi Amerika Serikat dan merupakan mata uang yang beredar di sejumlah negara lainnya. Ini adalah mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, mencakup lebih dari 88% dari semua transaksi perdagangan internasional, atau rata-rata $6.6 triliun per hari.
Bagaimana keputusan Federal Reserve mempengaruhi US Dollar?
Faktor terpenting yang mempengaruhi nilai USD adalah kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Federal Reserve (Fed). Fed memiliki dua mandat; mencapai stabilitas harga dan mendorong lapangan kerja penuh. Salah satu alat utama mereka adalah suku bunga.
Apa itu Quantitative Easing dan bagaimana pengaruhnya terhadap US Dollar?
Quantitative easing (QE) adalah proses di mana Fed meningkatkan aliran kredit dalam sistem keuangan yang macet. Biasanya, ini menyebabkan USD melemah.
Apa itu Quantitative Tightening dan bagaimana pengaruhnya terhadap US Dollar?
Quantitative tightening (QT) adalah kebijakan di mana Fed menghentikan pembelian obligasi dan tidak menginvestasikan kembali pokok dari obligasi yang jatuh tempo. Ini biasanya positif untuk USD.