(Untitled)
Analisis USD/JPY: Yen Menguat di Tengah Risiko Meningkat
USD/JPY jatuh ke titik terendah dalam enam hari terakhir, melewati level support kunci di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar. Indikator teknikal menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut, dengan target berikutnya berada pada Kijun-sen dan 200-day SMA di 151.88. Level resistance langsung untuk USD/JPY terletak di angka 154.00, dengan resistance signifikan di puncak terbaru di 156.75. Pada perdagangan awal hari Selasa, Yen Jepang mencatatkan penguatan yang solid terhadap Dolar AS, diperdagangkan di 153.83 pada saat penulisan.
Prakiraan Harga USD/JPY: Tinjauan Teknikal
USD/JPY telah menembus support di level tertinggi 7 November di 154.71, membuka peluang untuk kerugian lebih lanjut. Pasangan mata uang ini mencapai titik terendah baru-baru ini, jatuh ke level enam hari di 153.28, yang dapat membuka jalan untuk menguji 200-day Simple Moving Average (SMA) di 151.88. Sebelum mencapai 200-day SMA, USD/JPY harus menembus Kijun-sen di 152.80, diikuti oleh level 152.00. Jika bisa melewati level ini, target berikutnya adalah 200-day SMA, diikuti oleh 100-day SMA di 151.94. Di sisi lain, level resistance pertama untuk USD/JPY adalah angka 154.00. Setelah level ini ditembus, resistance berikutnya adalah puncak 15 November di 156.75.
FAQ Seputar Yen Jepang
Apa faktor utama yang mempengaruhi Yen Jepang?
Yen Jepang (JPY) adalah salah satu mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Nilainya secara luas ditentukan oleh kinerja ekonomi Jepang, tetapi lebih spesifik lagi oleh kebijakan Bank of Japan (BoJ), perbedaan imbal hasil obligasi antara Jepang dan AS, serta sentimen risiko di kalangan trader, di antara faktor lainnya.
Bagaimana keputusan Bank of Japan memengaruhi Yen Jepang?
Salah satu mandat Bank of Japan adalah mengendalikan nilai tukar, jadi langkah-langkah yang diambilnya sangat penting bagi Yen. BoJ kadang-kadang melakukan intervensi langsung di pasar valuta, umumnya untuk menurunkan nilai Yen, meskipun jarang dilakukan karena kekhawatiran politik dari mitra dagangnya yang utama. Kebijakan moneter sangat longgar antara 2013 hingga 2024 menyebabkan Yen terdepresiasi terhadap mata uang utamanya akibat perbedaan kebijakan yang semakin meningkat antara Bank of Japan dan bank sentral utama lainnya. Baru-baru ini, pelonggaran kebijakan ini memberikan dukungan bagi Yen.
Bagaimana perbedaan imbal hasil obligasi Jepang dan AS memengaruhi Yen Jepang?
Selama dekade terakhir, sikap BoJ untuk tetap pada kebijakan moneter yang sangat longgar menyebabkan perbedaan kebijakan yang melebar dengan bank sentral lain, terutama Federal Reserve AS. Hal ini mendukung pelebaran perbedaan antara imbal hasil obligasi 10 tahun AS dan Jepang, yang lebih menguntungkan Dolar AS terhadap Yen. Keputusan BoJ di tahun 2024 untuk secara bertahap meninggalkan kebijakan longgar, bersamaan dengan pemotongan suku bunga di bank sentral utama lainnya, semakin menyempitkan perbedaan ini.
Bagaimana sentimen risiko yang lebih luas memengaruhi Yen Jepang?
Yen Jepang sering dianggap sebagai investasi safe-haven. Ini berarti bahwa di saat pasar sedang tidak stabil, investor lebih cenderung menempatkan uang mereka dalam mata uang Jepang karena dianggap dapat diandalkan dan stabil. Dalam masa yang turbulen, nilai Yen cenderung menguat terhadap mata uang lain yang dianggap lebih berisiko untuk diinvestasikan.