(Untitled)
NZD/USD Menguat Dekat 0.5860 di Sesi Asia Hari Senin
NZD/USD mengalami peningkatan ke sekitar 0.5860 pada sesi perdagangan Asia hari Senin, naik 0.55% hari ini. RBNZ diperkirakan akan mengurangi OCR sebesar 50 basis points pada hari Rabu, menurunkan suku bunga menjadi 4.25%. Sikap hati-hati dari Fed mungkin akan mendukung USD.
Pasangan NZD/USD mengumpulkan kekuatan mendekati 0.5860 pada hari Senin selama jam perdagangan Asia, didorong oleh melemahnya US Dollar (USD). Semua perhatian kini tertuju pada keputusan suku bunga dari Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) pada hari Rabu. Data yang dirilis oleh Statistics New Zealand pada hari Senin menunjukkan bahwa penjualan ritel di negara tersebut turun sebesar 0.1% QoQ pada kuartal ketiga, dibandingkan dengan angka sebelumnya yang mencatat penurunan sebesar 1.2%. Penjualan ritel turun untuk kuartal kedua berturut-turut karena tingginya suku bunga yang menekan sentimen konsumen, yang menambah tanda-tanda bahwa ekonomi berada dalam resesi pada pertengahan tahun.
Selain itu, investor berharap pemangkasan suku bunga yang agresif dari RBNZ, yang mungkin memberikan tekanan jual pada Kiwi. Pasar swaps memprediksi adanya pemotongan sebesar 50 basis points pada hari Rabu, dengan beberapa pihak melihat peluang kecil untuk pengurangan sebesar 75 basis points. Sementara itu, US Dollar Index (DXY), yang mengukur USD terhadap sekeranjang mata uang, saat ini diperdagangkan dekat 106.85, turun 0.62% hari ini. Melemahnya Greenback menjadi angin segar bagi pasangan NZD/USD. Namun, sikap hati-hati dari Federal Reserve (Fed) dapat membatasi penurunan USD.
Gubernur Fed, Michelle Bowman, mengatakan minggu lalu bahwa kemajuan Fed menuju inflasi 2% telah "terhenti" dan bank sentral AS seharusnya bergerak hati-hati saat memotong suku bunga. Selain itu, Presiden Chicago Fed, Austan Goolsbee, mencatat bahwa mungkin lebih bijaksana untuk memperlambat laju pemotongan suku bunga seiring dengan kedekatan Fed pada tingkat suku bunga yang akan ditetapkan.
Pertanyaan Umum tentang Dolar Selandia Baru (NZD)
Faktor Kunci Apa yang Mendorong Dolar Selandia Baru?
Dolar Selandia Baru (NZD), yang juga dikenal sebagai Kiwi, adalah mata uang yang dikenal baik di kalangan investor. Nilainya secara luas ditentukan oleh kesehatan ekonomi Selandia Baru dan kebijakan bank sentral negara tersebut. Namun, ada beberapa keunikan yang juga dapat mempengaruhi pergerakan NZD. Kinerja ekonomi China cenderung mempengaruhi Kiwi karena China adalah mitra dagang terbesar Selandia Baru. Berita buruk bagi ekonomi China kemungkinan berarti ekspor Selandia Baru ke negara tersebut akan menurun, yang berdampak pada ekonomi dan pada akhirnya koinnya.
Faktor lain yang mempengaruhi NZD adalah harga susu, karena industri susu adalah ekspor utama Selandia Baru. Tingginya harga susu meningkatkan pendapatan ekspor, yang berkontribusi positif terhadap ekonomi dan pada akhirnya terhadap NZD.
Bagaimana Keputusan RBNZ Memengaruhi Dolar Selandia Baru?
Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan tingkat inflasi antara 1% dan 3% dalam jangka menengah, dengan fokus untuk mendekati titik tengah 2%. Untuk mencapai tujuan ini, bank menetapkan tingkat suku bunga yang sesuai. Ketika inflasi terlalu tinggi, RBNZ akan meningkatkan suku bunga untuk mendinginkan ekonomi, tetapi langkah ini juga akan membuat imbal hasil obligasi lebih tinggi, sehingga menarik minat investor untuk berinvestasi di negara tersebut dan meningkatkan NZD. Sebaliknya, suku bunga yang lebih rendah cenderung melemahkan NZD. Perbedaan suku bunga, atau seberapa besar suku bunga di Selandia Baru dibandingkan dengan yang ditetapkan oleh Federal Reserve AS, juga dapat berperan penting dalam pergerakan pasangan NZD/USD.
Bagaimana Data Ekonomi Mempengaruhi Nilai Dolar Selandia Baru?
Rilis data makroekonomi di Selandia Baru adalah kunci untuk menilai kondisi ekonomi dan dapat mempengaruhi penilaian Dolar Selandia Baru (NZD). Ekonomi yang kuat, berdasarkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pengangguran yang rendah, dan tingkat kepercayaan yang tinggi, baik untuk NZD. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menarik investasi asing dan dapat mendorong RBNZ untuk meningkatkan suku bunga, jika kekuatan ekonomi ini disertai dengan inflasi yang tinggi. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, NZD kemungkinan akan terdepresiasi.
Bagaimana Sentimen Risiko yang Lebih Luas Mempengaruhi Dolar Selandia Baru?
Dolar Selandia Baru (NZD) cenderung menguat selama periode risk-on, yaitu ketika investor merasa bahwa risiko pasar secara umum rendah dan optimis terhadap pertumbuhan. Hal ini cenderung menghasilkan prospek yang lebih baik untuk komoditas, dan mata uang komoditas seperti Kiwi. Sebaliknya, NZD cenderung melemah pada saat gejolak pasar atau ketidakpastian ekonomi karena investor cenderung menjual aset berisiko tinggi dan beralih ke tempat perlindungan yang lebih stabil.