(Untitled)

(Untitled)

Kenaikan Harga Emas Dipicu Aliran Safe-Haven di Tengah Ketegangan Geopolitik

Emas (XAU/USD) mengalami kenaikan pada hari Jumat dan menyentuh level $2,660 selama sesi awal perdagangan AS. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya aliran safe-haven akibat keruntuhan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah, serta ancaman Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang menyatakan bahwa Rusia dapat meluncurkan misil yang mampu membawa nuklir ke Ukraina.

Emas Menguat karena Permintaan Safe-Haven Meningkat

Harga emas turun hampir 3% pada hari Senin akibat rumor bahwa Israel dan Hezbollah mendekati kesepakatan gencatan senjata. Namun, situasi berubah setelah serangan oleh angkatan udara Israel terhadap target Hezbollah di Lebanon selatan, yang dianggap melanggar kesepakatan tersebut. Ketegangan geopolitik juga meningkat di Ukraina, di mana Rusia memutus listrik untuk lebih dari satu juta penduduk setelah serangan besar-besaran pada malam Rabu.

Putin dalam konferensi di Kazakhstan mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan peluncuran lebih lanjut dari misil balistik jarak menengah Oreshnik, yang pertama kali diluncurkan ke wilayah Dnipro di Ukraina minggu lalu. Misil ini memiliki kemampuan nuklir.

Emas Didukung oleh Berkurangnya Risiko Perang Dagang AS-Meksiko

Menyusutnya kekhawatiran tarif juga dapat mempengaruhi harga emas setelah muncul laporan bahwa Presiden terpilih AS, Donald Trump, dan Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, telah melakukan pembicaraan yang konstruktif. Ini menunjukkan risiko yang lebih rendah terhadap perang dagang yang mahal antara kedua negara. Sebelumnya, penerapan tarif yang lebih tinggi dianggap dapat menyebabkan inflasi di AS dan diharapkan menjaga suku bunga tetap tinggi, yang berdampak negatif bagi aset non-bunga seperti emas.

Namun, banyak komentator yang berpendapat bahwa ancaman Trump untuk mengenakan tarif 25% pada impor Meksiko mungkin lebih merupakan taktik negosiasi dan tidak mungkin terjadi.

Dolar AS Turun, Membantu Kenaikan Harga Emas

Faktor lain yang mendukung harga emas pada hari Jumat adalah penurunan Dolar AS (USD). Indeks Dolar (DXY) yang mengukur nilainya terhadap indeks perdagangan berbobot rekan-rekannya, telah turun selama perdagangan di hari tersebut. Ini positif bagi emas, yang sebagian besar diperdagangkan dan dihargai dalam USD. Kenaikan harga emas pada hari Kamis sebagian dipicu oleh meningkatnya taruhan bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Desember mendatang.

Analisis Teknikal: XAU/USD Pulih Sepanjang Garis Tren Utama

Emas memperpanjang pemulihannya sepanjang garis tren utama dan kini memasuki hari keempat berturut-turut dengan kenaikan. Garis tren ini mencerminkan tren naik jangka panjang dari logam mulia ini. Tren jangka pendek emas tidak jelas, tetapi sedang dalam tren naik jangka menengah dan panjang. Secara umum, jika harga melampaui $2,721 (tinggi pada hari Senin), ini bisa menjadi sinyal bullish yang memberikan lampu hijau untuk melanjutkan kenaikan.

Pertanyaan Umum Seputar Emas

Mengapa orang berinvestasi dalam Emas?

Emas telah bermain peran penting dalam sejarah manusia sebagai penyimpan nilai dan media pertukaran. Saat ini, emas dipandang sebagai aset safe-haven, dan dianggap investasi yang baik pada masa-masa sulit. Emas juga dianggap sebagai pelindung terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Siapa yang membeli Emas terbanyak?

Bank sentral adalah pemegang emas terbesar. Untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli emas. Di tahun 2022, bank sentral menambahkan 1.136 ton emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka, jumlah tertinggi sejak pencatatan dimulai.

Bagaimana Emas berkorelasi dengan aset lain?

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Treasuries AS. Ketika Dolar melemah, harga emas cenderung naik.

Apa yang mempengaruhi harga Emas?

Harga bisa bergerak karena berbagai faktor, seperti ketidakstabilan geopolitik atau kekhawatiran resesi mendalam. Sebagai aset tanpa hasil, emas cenderung naik seiring penurunan suku bunga, sementara tingginya biaya uang biasanya menekan harga emas. Namun, sebagian besar pergerakan harga tergantung pada perilaku Dolar AS, karena emas dihargai dalam USD.