(Untitled)

(Untitled)

Kenaikan Harga Emas: Ketika Investor Mencari Keamanan di Tengah Ketegangan Global

Emas mengalami lonjakan harga saat investor mencari keamanan setelah ancaman tarif yang diucapkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Indeks Dolar AS turun dan imbal hasil Treasury merosot, keduanya memberikan dukungan positif bagi harga Emas. Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah menambah ketidakpastian global, sehingga meningkatkan status Emas sebagai aset safe-haven.

Pada hari Selasa, harga Emas naik lebih dari 1% dan mencapai titik tertinggi dalam dua bulan di $2,745. Ini terjadi karena investor berusaha melindungi nilai mereka dengan membeli logam yang tidak menghasilkan imbal hasil ini setelah pernyataan Trump terkait tarif. Dolar AS, yang sebelumnya menguat, mulai melemah seperti yang terlihat pada Indeks Dolar AS (DXY), ini menjadi angin segar bagi harga Emas. Saat penulisan, XAU/USD diperdagangkan di $2,742.

Hari pertama Trump di kantor seharusnya meningkatkan selera risiko, tetapi tiba-tiba mengubah sentimen menjadi risiko-averse setelah dia mengisyaratkan akan memberlakukan tarif terhadap Kanada dan Meksiko saat menandatangani beberapa perintah eksekutif. Akibatnya, Dolar Kanada (CAD) dan Peso Meksiko (MXN) anjlok, yang mengakibatkan Dolar AS mencapai level tertingginya di 108.79, menurut DXY. Namun demikian, logam berharga ini terus meningkat, menembus resistensi penting di $2,730.

Selain itu, hasil obligasi Treasury AS juga menurun, terutama pada bagian menengah dan panjang dari kurva, yang mendukung harga Emas. Imbal hasil obligasi 10-tahun AS turun lima setengah basis poin (bps) menjadi 4.572%. Di Timur Tengah, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas terabaikan ketika pasukan Israel memulai operasi di kota Jenin, Tepi Barat. Sebagai tanggapan, Hamas menyerukan eskalasi pertempuran melawan Israel.

Minggu ini, agenda ekonomi AS akan menampilkan data Klaim Pengangguran Awal, PMIs Global S&P, dan data perumahan.

Rangkuman Harian Pergerakan Pasar: Harga Emas Melonjak Saat Hasil AS Merosot

Harga Emas naik seiring dengan penurunan imbal hasil riil yang turun tiga basis poin. Diukur dengan imbal hasil Treasury Inflation-Protected Securities (TIPS) selama 10 tahun, kini berada di 2.17%. Presiden Trump mengonfirmasi bahwa tarif universal untuk semua impor ke AS sedang dipertimbangkan dan akan diberlakukan di tahap selanjutnya, menurut laporan Reuters.

Peserta pasar saat ini memprediksi kemungkinan hampir seimbang bahwa Fed akan memangkas suku bunga dua kali sebelum akhir 2025, dengan pengurangan pertama terjadi pada bulan Juni.

Outlook Teknis XAU/USD: Harga Emas Menembus Menuju $2,750

Tren kenaikan harga Emas dilanjutkan setelah para pembeli gagal menembus puncak harian 12 Desember di $2,725. Ini membuka kesempatan untuk menguji angka psikologis $2,750, serta rekor tertinggi di $2,790, mendekati $2,800. Sebaliknya, jika para penjual mendorong XAU/USD di bawah $2,700, dukungan pertama akan berada di level terendah 13 Januari di $2,656, diikuti oleh konfluensi rata-rata bergerak sederhana (SMA) 50 dan 100 hari di $2,642 hingga $2,644.

Pertanyaan Umum seputar Emas

Mengapa orang berinvestasi di Emas?
Emas telah memiliki peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan media pertukaran. Saat ini, selain kilauannya dan penggunaannya untuk perhiasan, logam berharga ini dianggap sebagai aset safe-haven, yang berarti bahwa Emas dianggap sebagai investasi yang baik di masa-masa sulit. Emas juga dianggap sebagai perlindungan terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Siapa yang membeli Emas paling banyak?
Bank sentral adalah pemegang Emas terbesar. Untuk mendukung mata uang mereka di masa yang tidak menentu, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1,136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari Dewan Emas Dunia. Ini adalah pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti China, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emas mereka.

Bagaimana Emas berkorelasi dengan aset lainnya?
Emas memiliki korelasi berlawanan dengan Dolar AS dan Treasury AS, yang masing-masing dianggap sebagai aset cadangan dan safe-haven utama. Ketika Dolar mengalami penurunan, harga Emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset di masa sulit. Emas juga berkorelasi negatif dengan aset berisiko. Kenaikan di pasar saham seringkali melemahkan harga Emas, sementara penjualan di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam berharga ini.

Apa faktor yang mempengaruhi harga Emas?
Harga Emas bisa bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi dalam dapat dengan cepat menaikkan harga Emas karena statusnya sebagai safe-haven. Sebagai aset yang tidak menghasilkan imbal hasil, Emas cenderung naik seiring dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya menekan logam kuning ini. Namun, sebagian besar pergerakan harga tergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena Emas dihargai dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sementara Dolar yang lebih lemah kemungkinan akan mendorong harga Emas naik.