Yen Jepang Anjlok di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS, Rekor Terendah sejak 1986
Mata Uang Yen Jepang Turun Tajam
Nilai Tukar Yen Jepang Melemah ke Level Terendah dalam 40 Tahun
Mata uang Yen Jepang (JPY) mengalami penurunan tajam ke level terendah hampir dalam 40 tahun terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari Senin. Penurunan ini disebabkan oleh perbedaan kebijakan moneter antara Bank of Japan (BoJ) dan Federal Reserve (Fed) AS. BoJ mengambil pendekatan hati-hati terhadap pengetatan kebijakan lebih lanjut, sementara Fed diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga. Hal ini menimbulkan perbedaan suku bunga yang lebar antara kedua negara, yang menekan JPY.
Fokus pada Pertemuan FOMC
Pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada hari Selasa akan menjadi fokus utama investor. Pasar mengharapkan suku bunga AS akan tetap tinggi lebih lama, sehingga memperlebar kesenjangan suku bunga dengan Jepang. Hal ini diperkirakan akan terus melemahkan JPY dan mendukung pasangan mata uang USD/JPY.
Analisis Teknis
Analisis teknis menunjukkan bahwa pasangan mata uang USD/JPY berada dalam kondisi overbought (terlalu banyak dibeli). Namun, investor perlu berhati-hati untuk menempatkan taruhan baru karena ada kekhawatiran pihak berwenang Jepang akan melakukan intervensi untuk mendukung JPY di dekat level penting 160.
Pertanyaan mengenai Yen Jepang Anjlok di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS, Rekor Terendah sejak 1986 :
Q: Mengapa Yen Jepang turun tajam?
A: Perbedaan kebijakan moneter antara Bank of Japan yang hati-hati dan Federal Reserve AS yang menaikkan suku bunga.
Q: Berapa lama nilai tukar Yen Jepang telah melemah?
A: Hampir 40 tahun.
Q: Peristiwa apa yang akan memengaruhi Yen Jepang lebih lanjut?
A: Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada hari Selasa.
Q: Apa prediksi untuk pasangan mata uang USD/JPY?
A: Diperkirakan akan terus melemahkan JPY karena kesenjangan suku bunga yang lebar.
Q: Apakah ada kekhawatiran tentang intervensi pemerintah Jepang?
A: Ya, ada kekhawatiran pihak berwenang Jepang akan melakukan intervensi untuk mendukung JPY di dekat level penting 160.
Q: Apa itu Bank of Japan?
A: Bank of Japan (BoJ) adalah bank sentral Jepang yang menentukan kebijakan moneter di negara tersebut.
Q: Bagaimana kebijakan Bank of Japan?
A: Bank of Japan telah menerapkan kebijakan moneter yang sangat longgar sejak 2013 untuk merangsang perekonomian dan mendorong inflasi di tengah lingkungan inflasi rendah. Kebijakan bank ini didasarkan pada Quantitative and Qualitative Easing (QQE), atau mencetak uang kertas untuk membeli aset seperti obligasi pemerintah atau perusahaan untuk menyediakan likuiditas.
Q: Bagaimana keputusan Bank of Japan memengaruhi Yen Jepang?
A: Stimulus besar-besaran Bank telah menyebabkan Yen terdepresiasi terhadap mata uang utama lainnya. Proses ini semakin memburuk baru-baru ini karena perbedaan kebijakan yang semakin besar antara Bank of Japan dan bank sentral utama lainnya, yang telah memilih untuk menaikkan suku bunga secara tajam untuk melawan tingkat inflasi yang tinggi selama beberapa dekade. Kebijakan BoJ menahan suku bunga telah menyebabkan perbedaan yang semakin besar dengan mata uang lain, yang menurunkan nilai Yen.
Q: Apakah kebijakan sangat longgar Bank of Japan kemungkinan akan berubah dalam waktu dekat?
A: Yen yang lebih lemah dan kenaikan harga energi global telah menyebabkan peningkatan inflasi Jepang, yang telah melampaui target 2% BoJ. Meski demikian, Bank menilai bahwa pencapaian target 2% yang berkelanjutan dan stabil belum terlihat, sehingga perubahan mendadak dalam kebijakan saat ini tampaknya tidak mungkin.