Yen Jepang Berjuang Menarik Pembeli di Tengah Tekanan Pasar
Yen Jepang (JPY) saat ini mengalami kesulitan untuk menarik minat pembeli dan berada di sekitar titik terendah multi-bulan. Sikap dovish dari Bank of Japan (BoJ) dan suasana risiko yang positif tampaknya menjadi faktor yang melemahkan posisi JPY sebagai safe-haven. Sedangkan pernyataan hawkish dari Federal Reserve (Fed) untuk tahun 2025 memberikan dukungan bagi dollar AS dan pasangan USD/JPY. Meskipun JPY tidak melanjutkan penurunan yang terjadi pada hari sebelumnya melawan dollar AS, JPY masih belum menunjukkan kepercayaan diri bullish dan tetap dekat dengan level terendah multi-bulan yang dicapai minggu lalu.
Sikap hati-hati BoJ mengenai kenaikan suku bunga di masa mendatang, serta pergeseran hawkish dari Fed, mengurangi harapan adanya penyempitan yang signifikan dari perbedaan suku bunga AS-Jepang. Selain itu, suasana risiko yang umumnya positif terus menjadi hambatan bagi JPY. Di sisi lain, kemungkinan kenaikan suku bunga dari BoJ pada bulan Januari atau Maret tetap dibahas seiring dengan data inflasi Jepang yang kuat baru-baru ini.
Di tengah risiko geopolitik yang persisten akibat perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan serta ketegangan di Timur Tengah, ditambah dengan kekhawatiran tentang perang dagang, memberikan dukungan tambahan bagi JPY sebagai safe-haven. Selain itu, pergerakan harga dollar AS (USD) yang tenang juga membatasi potensi kenaikan untuk pasangan USD/JPY di tengah kekhawatiran intervensi oleh otoritas Jepang.
Posisi Trader JPY
Para trader Yen Jepang tampaknya masih berada di pinggir menunggu kepastian mengenai rencana kenaikan suku bunga dari BoJ. Notulen rapat BoJ bulan Oktober yang dirilis baru-baru ini mengulangi kemungkinan kenaikan suku bunga secara bertahap jika tren inflasi sesuai dengan ekspektasi, dengan jalan menuju 1,0% pada akhir fiskal 2025. Notulen tersebut juga menekankan pendekatan hati-hati terhadap kebijakan moneter, pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh upah, dan langkah-langkah fiskal untuk mengatasi tekanan deflasi.
Gubernur BoJ, Kazuo Ueda, mengatakan minggu lalu bahwa bank sentral lebih memilih untuk menunggu data apakah upah akan mempertahankan momentum kenaikan tahun depan dan untuk mendapatkan kejelasan mengenai kebijakan ekonomi Trump. Investor kini semakin yakin bahwa BoJ tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter yang akan datang di bulan Januari dan akan menunggu hingga Maret, yang pada gilirannya terus melemahkan JPY.
Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato, mengungkapkan kekhawatiran tentang pergerakan nilai tukar dan menegaskan kembali bahwa pemerintah akan mengambil tindakan yang tepat terhadap penjualan JPY yang berlebihan. Saat pasar terus menyesuaikan diri dengan pandangan Fed yang kurang dovish untuk tahun 2025, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak Mei lalu.
Dollar AS tetap dekat dengan puncak dua tahun dan tampaknya tidak terpengaruh oleh sedikit kekecewaan dari indeks Kepercayaan Konsumen AS yang dikeluarkan oleh Conference Board, yang turun menjadi 104,7 dari sebelumnya 111,7. Para investor kini menunggu rilis Indeks Manufaktur Richmond dari AS untuk mendapatkan dorongan di tengah volume perdagangan yang relatif tipis pada malam Natal.
Analisis Teknis USD/JPY
Dari perspektif teknis, puncak multi-bulan di sekitar level 158.00 yang dicapai pada hari Jumat lalu dapat menjadi rintangan langsung. Kekuatan yang berkelanjutan di atas level tersebut akan dianggap sebagai pemicu baru bagi pembeli dan membawa pasangan USD/JPY ke resistensi intermediate di angka 158.45, menuju level 159.00 seiring dengan osilator positif pada grafik harian.
Sebaliknya, kelemahan di bawah angka bulat 157.00 sepertinya akan menemukan dukungan yang cukup di sekitar zona horizontal 156.65, di bawahnya pasangan USD/JPY dapat merosot ke level 156.00. Penurunan lebih lanjut dapat dianggap sebagai kesempatan membeli di sekitar daerah 155.50 dan tampaknya terbatas di dekat level psikologis 155.00. Level terakhir tersebut seharusnya berfungsi sebagai basis yang kuat untuk harga spot.
Pergerakan Harga Dollar AS Bulan Ini
Berikut adalah tabel yang menunjukkan persentase perubahan dollar AS (USD) terhadap mata uang utama lainnya bulan ini. Dollar AS paling kuat melawan Dollar Selandia Baru.
| | USD | EUR | GBP | JPY | CAD | AUD | NZD | CHF |
|