Yen Jepang Merosot Kembali Dekati Angka 157
Nilai Yen Jepang Turun Akibat Kebijakan Berbeda dengan Bank Sentral AS
Nilai Yen Jepang (JPY) melemah pada Selasa pagi, mendekati angka 157,00 terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Meskipun ada kemungkinan intervensi oleh pemerintah Jepang pada hari sebelumnya, perbedaan kebijakan antara Bank of Japan (BoJ) dan Bank Sentral AS (Fed) menjadi faktor utama yang menekan nilai JPY. Selain itu, meredanya kekhawatiran akan eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga melemahkan posisi JPY sebagai mata uang yang aman.
Di sisi lain, USD menguat karena semakin banyak yang percaya bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama karena inflasi yang masih tinggi. Hal ini mendorong pasangan USD/JPY memanfaatkan pemulihan dari kisaran 154,00-an, yang merupakan level terendah dalam seminggu.
Pertemuan FOMC dan Data Lapangan Kerja AS Jadi Pengaruh Penting
Para pelaku pasar sekarang menantikan pengumuman hasil pertemuan kebijakan dua hari FOMC yang penting, yang dijadwalkan pada hari Rabu. Selain itu, rilis data pekerjaan bulanan AS yang diawasi ketat, yang dikenal sebagai laporan Nonfarm Payrolls (NFP) pada hari Jumat, akan memberikan isyarat baru tentang jalur penurunan suku bunga Fed. Hal ini akan memainkan peran penting dalam mempengaruhi dinamika harga USD dalam waktu dekat dan memberikan dorongan yang berarti untuk pasangan USD/JPY.
Pertanyaan mengenai Yen Jepang Merosot Kembali Dekati Angka 157 :
Q: Apa alasan utama melemahnya nilai Yen Jepang?
A: Perbedaan kebijakan antara Bank of Japan (BoJ) dan Bank Sentral AS (Fed).
Q: Bagaimana USD dipengaruhi oleh perbedaan kebijakan ini?
A: USD menguat karena kepercayaan yang semakin besar bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Q: Apa yang mempengaruhi nilai USD dalam waktu dekat?
A: Pengumuman hasil pertemuan kebijakan FOMC pada hari Rabu dan rilis laporan Nonfarm Payrolls (NFP) pada hari Jumat.
Q: Mengapa pelemahan kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah melemahkan nilai JPY?
A: JPY berfungsi sebagai mata uang aman, jadi berkurangnya kekhawatiran mengurangi permintaan JPY.
Q: Apa itu Bank of Japan (BoJ)?
A: BoJ adalah bank sentral Jepang yang menetapkan kebijakan moneter di negara tersebut. Mandatnya adalah menerbitkan uang kertas dan melaksanakan pengendalian mata uang dan moneter untuk memastikan stabilitas harga, artinya target inflasi sekitar 2%.
Q: Bagaimana kebijakan Bank of Japan?
A: BoJ telah memberlakukan kebijakan moneter ultra-longgar sejak 2013 untuk menstimulasi perekonomian dan mendorong inflasi di tengah lingkungan inflasi yang rendah. Kebijakan bank ini didasarkan pada Pelonggaran Kuantitatif dan Kualitatif (QQE), yaitu mencetak uang untuk membeli aset seperti obligasi pemerintah atau korporasi guna menyediakan likuiditas. Pada tahun 2016, bank tersebut menggandakan strateginya dan semakin melonggarkan kebijakan dengan pertama-tama menerapkan suku bunga negatif dan kemudian mengendalikan langsung imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun.
Q: Bagaimana keputusan Bank of Japan memengaruhi Yen Jepang?
A: Stimulus besar-besaran yang dilakukan bank membuat Yen terdepresiasi terhadap mata uang utama lainnya. Proses ini semakin parah baru-baru ini karena perbedaan kebijakan yang meningkat antara Bank of Japan dan bank sentral utama lainnya, yang telah memilih untuk menaikkan suku bunga secara tajam untuk melawan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade. Kebijakan BoJ untuk menekan suku bunga telah menyebabkan perbedaan yang semakin besar dengan mata uang lain, sehingga menyeret nilai Yen.
Q: Apakah kebijakan ultra-longgar Bank of Japan kemungkinan akan berubah dalam waktu dekat?
A: Yen yang lebih lemah dan kenaikan harga energi global telah menyebabkan peningkatan inflasi Jepang, yang telah melampaui target 2% BoJ. Namun, Bank menilai bahwa pencapaian target 2% yang berkelanjutan dan stabil belum terlihat, sehingga perubahan mendadak dalam kebijakan saat ini tampaknya tidak mungkin terjadi.